Wednesday, August 27, 2008
Gapura yang unik
Persaingan babak 50 besar tidak hanya terfokus pada masalah kebersihan. Sejumlah RT juga berlomba-lomba mempercantik gapura masing-masing. Maklum, panitia menyatakan bahwa kampung yang memiliki gapura dari bahan daur ulang sampah akan mendapat nilai tersendiri.

Salah satu gapura cantik itu berada di RT 4 RW 1 Jetis Wetan, Kelurahan Margorejo. Gapura kampung yang terletak di selatan Rumah Sakit TNI-AL dr Ramelan itu bertema Sunset in Bali.

Menurut Ika Yuni, koordinator kader lingkungan RT 4, tema itu diambil karena warga di kampungnya ingin merasakan nuansa Bali pada lomba green and clean. ''Kita sih belum pernah ke Bali, tapi paling nggak ngerasain nuansanya dulu,'' katanya lantas tersenyum.

Untuk mendapatkan nuansa itu, gapura yang sudah ada ditempeli aksesori berbentuk bunga dari gelas dan botol bekas air mineral. Lalu, aksesori itu dicat berwarna-warni.

Untuk menambah nuansa Bali, kedua sisi gapura dibikin payung yang bentuknya mirip gapura di Bali. Namun, lagi-lagi bahan payung itu dari bekas bungkus mi instan dan deterjen pembersih pakaian. ''Untuk kerangkanya, kami gunakan bambu dan bekas tutup cat ukuran 5 kilogram,'' katanya.

Gapura lain yang tak kalah menarik tampak di RT 7 RW 3 Kelurahan Manyar Sabrangan. Warga di kampung itu membuat gapura dengan tema sura dan buaya. Bahannya kertas bekas sak semen.

Ada juga gapura mirip bambu runcing hijau di RT 2 RW 4 Kelurahan Penjaringan Sari. Jika dilihat sepintas, gapura itu tampak terbuat dari bambu asli. Tapi, jika dicermati, bambu-bambu itu ternyata palsu. ''Bahan bambu itu terbuat dari gelondongan karton bekas digital printing,'' ujar Ketua RT 2 Muhammad Budi Widajanto. Gapura bambu setinggi 3 meter itu, menurut Budi, dibangun sejak 15 Agustus lalu. Butuh waktu empat hari untuk menyelesaikannya.
 
posted by marina at 11:10 PM | Permalink |


0 Comments: